当前位置:首页 > 探索 > 正文

Mendobrak Batasan dan Visi Disrupsi Harry Halim

2025-06-07 00:41:54 探索
Jakarta,quickq好用不好用 CNN Indonesia--

Dalam lansekap fashion Indonesia, yang norma-normanya condong ke arah kepraktisan dan wearability, beberapa kali disruptormuncul, menantang konvensi dan memberikan angin segar ke dalam industri fesyen.

Mendobrak Batasan dan Visi Disrupsi Harry Halim

Tex Saverio dengan detailnya yang rumit, Sean & Sheila dengan pendekatan daur ulang dan upcyclingyang tidak biasa, atau Rinaldy Yunardy dengan koleksi aksesorinya yang megah, non-conforming, dan ekspresif.

Harry Halim, sejak peralihannya dari Paris ke Jakarta, menjadi salah satu yang hadir dalam gerakan ini, membuat koleksinya dengan drama, detail yang rumit, dan bentuk-bentuk yang berani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi ini merupakan bukti keseriusan Harry Halim dalam mendobrak batasan dan mendefinisikan ulang siluet-siluet tradisional. Hilang sudah fringe yang menjuntai yang menjadi ciri karya-karyanya sebelumnya, digantikan oleh tassel yang dibuat dengan cermat dari tepi kain tweed.

"Saya mencoba membawa sesuatu yang baru namun tetap dengan siluet dan DNA brand," jelasnya.

Lihat Juga :
Desainer Harry Halim Buka Suara Soal Kritik Paris Fashion Week

Perhatian terhadap detail terlihat jelas di seluruh koleksinya, mulai dari mantel puffer satin yang mewah hingga kancing tajam yang menghiasi gaun kulit dan korset bulu yang mengingatkan pada burung gagak.

"Akhir-akhir ini saya merasa sedikit down, entah itu saya saja atau memang impuls dari luar yang saya rasakan, dan itu menjadi poin awal koleksi ini", katanya.

Apa yang benar-benar membedakan Harry Halim adalah kemampuannya menciptakan pakaian yang melampaui sekadar garmen dan mewujudkan narasi.

Koleksi ini menampilkan 15 tokoh terkemuka Indonesia dari berbagai bidang, mulai dari fesyen, olahraga, dan film, masing-masing mewujudkan figur dari dunia imajinasi Nevermore Academy.

"Setiap look (dari koleksi ini) merupakan seorang karakter yang saya bayangkan, dan masing-masing dari mereka memiliki ciri tersendiri, seperti misalnya Wednesday (dari Addams Family, sebuah karakter yang dipopulerkan melalui serial Netflix)".

Mulai dari tailored coat dengan bahu lebar hingga long smoking coat dengan potongan asimetris, kreasi Harry Halim memancarkan aura misteri dan intrik, dengan referensi neo-gothic yang kental.

Lihat Juga :
Paris Fashion Week'Permainan' Bahu dan Showmanship Harry Halim di Paris

Harry Halim, yang mengaku tertarik untuk mengekplorasi dunia perfilman, melihat sebuah koleksi sebagai sebuah performance act, dan menggaet nama-nama sineas muda untuk menjadi model koleksinya.

Salah satunya adalah Jeffrey Nichol, yang pernah membuat heboh dengan pilihan fesyennya yang berani dengan mengenakan sebuah gaun, kini ia mengenakan jaket bomber tweed/kulit yang dipadukan dengan skort (gabungan antara skirt, atau rok, dengan shorts, atau celana pendek) yang bisa dilepas dan atasan kulit yang sangat memikat dan dihiasi dengan kancing logam.

Super stylist Wanda Hara juga tampil menonjol dalam balutan satu set jaket dan celana tweed , menampilkan kemampuan Harry Halim dalam memadukan kemewahan dengan estetika streetwear secara mulus.

Harry HalimFoto: Arsip Harry Halim
Koleksi busana Harry Halim

Komitmen Halim terhadap fesyen tanpa gender merupakan salah satu highlight dari koleksi ini, yang dicontohkan oleh bustier berhiaskan payet yang dikenakan oleh Tatjana Saphira dan Ben Nugroho. Filosofi ini menggarisbawahi keyakinan Halim terhadap fashion sebagai bentuk ekspresi yang melampaui norma dan konvensi masyarakat.

"Saya tidak pernah ragu-ragu apakah masyarakat akan menerima, meskipun prosesnya tidak mudah. Perjalanan ini juga tidak bisa dicapai hanya dalam waktu singkat", ujarnya.

Sebagai grand final, aktris Asmara Abigail tampil di runway dengan mengenakan atasan yang menyerupai kepakan sayap gagak hitam, sebuah penghormatan yang cocok untuk puisi ikonik Edgar Allan Poe. Dipadankan dengan stiletto menjulang tinggi dengan tumit berbentuk tanduk, koleksi Halim memancarkan aura romantisme kelam dan sensualitas.

Koleksi Harry Halim ini lebih dari sekadar pameran pakaian, sebuah show dengan konsep yang lazim ditunjukkan di panggung fesyen dunia, yakni parade fesyen yang menunjukkan kekuatan mode sebagai bentuk ekspresi artistik, yang tampak seperti karakter yang muncul di karya-karya Tim Burton.

Harry HalimFoto: Arsip Harry Halim
Koleksi Harry Halim

Dengan berani menentang konvensi dan merangkul kompleksitas dari sebuah desain, Harry Halim mengajak kita menjelajahi kedalaman emosi dan imajinasi manusia.

Dalam lanskap fesyen yang sering kali dicirikan oleh konformitas seperti di Indonesia, Harry Halim menantang kita untuk membayangkan kembali kemungkinan-kemungkinan yang dapat ditimbulkan dan diwakilkan oleh pakaian.

(chs)

最近关注

友情链接